Pengetahuan dasar tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan penting untuk diketahui. Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi dan menyumbang angka kematian yang tinggi.
Dalam suatu kecelakaan, korban membutuhkan pertolongan pertama untuk mencegah akibat yang paling buruk, yaitu kematian. Tidak jarang kematian terjadi karena korban terlambat mendapatkan pertolongan. Pertolongan pertama dapat membantu korban sebelum mereka ditangani oleh staf medis. Jika Anda menemukan korban kecelakaan, Anda dapat melakukan hal berikut:
Periksa TKP
Jika menemukan keadaan darurat, seperti kasus kecelakaan, pastikan langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengecek TKP.
Berhati-hatilah terhadap segala sesuatu yang mungkin berbahaya, seperti tanda-tanda kebakaran, puing-puing yang jatuh, atau orang yang mungkin melakukan kekerasan. Jika keselamatan Anda terancam, keluarlah dari area tersebut dan minta bantuan.
Ketika TKP aman, Anda dapat menilai kondisi siapa saja yang sakit atau terluka. Jangan memindahkannya kecuali Anda perlu melindunginya dari bahaya.
Hubungi nomor darurat
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah segera menguhubungi nomor darurat 112 untuk menjelaskan kejadian, jumlah korban, kondisi korban dan lokasi kejadian.
Memberi korban ruang yang terbuka
Penting untuk memberi korban ruang terbuka. Mintalah orang lain untuk tidak mengerumuni korban agar mereka mendapatkan oksigen yang cukup untuk bernafas.
Sambil menunggu bantuan medis datang, pastikan orang yang terluka tidak sendirian dan usahakan agar mereka tetap tenang.
Jika ada cedera yang dalam, jangan pindahkan korban
Apabila korban mengalami cedera yang dalam seperti patah patah tulang, jangan pindahkan posisinya karena berpotensi memperparah luka. Jika Anda memiliki pengetahuan pertolongan pertama dasar, cobalah untuk mengobati cedera yang berpotensi mengancam jiwa yang mungkin mereka alami.
Namun jika tidak, Anda cukup mencegah gerakan tersebut dengan memasang pakaian atau perban di sekitar tulang belakang atau tulang yang patah.
Kemudian, jika terjadi kecelakaan sepeda motor dan korban masih menggunakan helm, Anda dapat membantu dengan hati-hati untuk melepas helm korban untuk menghindari telinga tersangkut.
Hentikan pendarahan
Pendarahan berlebihan dari kepala atau mulut mungkin merupakan tanda bahaya. Cara menghentikan pendarahan pada korban kecelakaan lalu lintas antara lain:
- Periksa perdarahan dengan berlutut di samping korban.
- Jika terdapat pendarahan, berikan tekanan dan tutup luka agar korban tidak kehabisan darah
- Gunakan perban jika Anda membawa kotak P3K. Namun jika tidak memilikinya, Anda bisa menggunakan pakaian bersih sebagai alternatif pembalut biasa.
- Jika darah masih mengalir, balut bagian atas luka di dekat jantung dengan sepotong kain.
- Pastikan korban dalam posisi yang nyaman.
Mengatasi shock pasca kecelakaan
Korban dapat mengalami syok setelah mengalami kecelakaan, biasanya ditandai dengan wajah yang pucat. Untuk menghadapinya, lakukan hal berikut:
- Berikan kenyamanan pada korban agar tubuhnya menjadi hangat kembali. Kemudian kendurkan ikat pinggang dan kancing kerah agar peredaran darah kembali lancar.
- Baringkan korban dalam posisi datar. Angkat kaki sekitar 30 cm. Namun, jangan angkat kepala.
- Pastikan korban tetap hangat untuk menghindari hipotermia.
- Hindari memberikan cairan seperti minuman melalui mulut, terutama jika mereka tidak sadar. Karena ini bisa memicu korban tersedak, yang membahayakan kondisinya.
- Jika benda seperti kaca atau benda lainnya telah tertusuk di tubuh korban, jangan sembarangan mengeluarkannya. Luka tusuk yang tidak dirawat dengan baik menyebabkan infeksi.
- Jika Anda menemukan luka tusukan yang dalam di dada, segera tutupi dengan tangan atau perban yang tidak memungkinkan udara mengalir. Tujuannya adalah untuk meminimalkan pengosongan paru-paru. Namun, jika korban lebih sesak saat luka tusukan di dada ditutup, lepaskan penutupnya.
Selalu periksa respon, pernapasan, dan denyut nadi korban
Dalam kecelakaan lalu lintas, korban mungkin menjadi tidak sadarkan diri dan berhenti bernapas. Untuk itu, sangat penting untuk selalu memeriksa reaksi, pernapasan, dan denyut nadi korban.
Jika Anda memiliki keterampilan pertolongan pertama, misalnya dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR), Anda dapat menggunakannya pada korban jika mereka menjadi tidak responsif.
Amankan juga barang-barang milik korban. Jika keadaan memungkinkan, hubungi keluarga korban melalui telepon genggam korban atau informasi lainnya.
Perlu diketahui bahwa saat terjadi kecelakaan lalu lintas, pertolonga pertama yang Anda lakukan sangat penting untuk mencegah akibat yang lebih fatal hingga tenaga medis datang.